Merupakan nabi yang kesepuluh. Ia adalah putra Nabi Ishaq. Semasa remaja, Yaqub tinggal
bersama pamannya di Babylonia. Kemudian, ia menikah dengan kedua putri
pamannya. Yaqub diangkat menjadi nabi dan berdakwah di Palestina dan Syiria. Ia
wafat di Hebron, Palestina.
Yaqub
Tinggal Bersama Pamannya
Nabi Ishak memiliki dua orang anak, Ish dan Yaqub. Ish sering
merasa iri kepada Yaqub. Ia merasa ayah dan ibunya lebih memerhatikan Yaqub
daripada dirinya. Singkat kata, Ish tidak senang kepada Yaqub.
Melihat kondisi tersebut, Nabi Ishaq dan istrinya (Rifqah)
menyarankan Yaqub agar tinggal bersama pamannya, Laban. Laban tinggal di Fadan
Aram, Babylonia. Yaqub menyetujuinya.
Yaqub berangkat menuju rumah pamannya di Babylonia. Sesampainya di
sana, ia disambut dengan baik oleh pamannya. Laban adalah orang yang sangat
baik hati. Ia dikenal sebagai orang kaya yang dermawan.
Yaqub tumbuh dalam asuhan Laban. Ia tumbuh menjadi pemuda yang
saleh, cerdas, dan giat. Yaqub disukai oleh seluruh anggota keluarga Laban.
Pernikahan
Yaqub
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ
وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ
وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ
الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي
حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ
تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ
أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ
الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا
رَحِيمًا
Artinya : Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;
saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan
dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara
perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu
yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi
jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan),
maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu)
isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi
pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Yaqub telah dewasa. Sudah waktunya bagi Yaqub untuk menikah. Laban
menawarkan kepada Yaqub untuk dinikahkan dengan putri sulungnya, Layya. Namun,
Yaqub menyukai Rahiel, adik Layya. Akhirnya, dicapai kesepakatan bahwa Yaqub
menikahi Layya terlebih dahulu, baru kemudian boleh menikahi Rahiel.
Yaqub pun menikahi Layya. Selama tujuh tahun, Yaqub menggembala
kambing yang kelak digunakan sebagai mas kawin menikahi Rahiel. Setelah tujuh
tahun, Yaqub pun menikahi Rahiel. Pada masa itu, belum ada larangan
mengumpulkan dua perempuan kakak beradik untuk dinikahi.
Kemudian, untuk mengurus keperluan rumah tangga anaknya, Laban
memberikan dua orang pembantu. Seorang bernama Zulfa untuk membantu Layya.
Seorang lagi bernama Balhah untuk membantu Rahiel.
Beberapa tahun kemudian, kedua istri Yaqub mempersilakan Yaqub
untuk menikahi Zulfa dan Balhah. Dari keempat istrinya, Yaqub dikaruniai dua
belas orang anak.
Dari pernikahannya dengan Layya, Yaqub dikaruniai enam orang anak;
Raubin, Syam`un, Lewi, Yahuza, Yasyzar, dan Zabulon. Dari pernikahannya dengan
Rahiel, Yaqub memiliki dua orang anak; Yusuf dan Bunyamin. Dari pernikahannya
dengan Balhah, Yaqub dikaruniai dua orang anak; Dan dan Neftalia. Dari
pernikahannya dengan Zulfa, Yaqub dikaruniai dua orang anak; Jad dan Asyir.
Yaqub
Diangkat Menjadi Nabi
“Maka ketika ia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan
dari apa yang mereka sembah selain Allah. Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan
Yaqub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi.” (QS. Maryam[19]: 49)
Yaqub adalah seorang yang taat kepada Allah. Ia juga seorang yang
baik hati, dermawan, dan suka menolong sesama. Yaqub juga dikaruniai tubuh yang
kuat dan ilmu pengetahuan yang tinggi.
Dengan kelebihan yang dimilikinya itu, Yaqub akhirnya diangkat
oleh Allah menjadi nabi dan rasul. Yaqub berdakwah di Palestina dan Syiria
Dakwah
Nabi Yaqub
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar
berbuat kebaikan, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada
Kami mereka menyembah.” (QS. Al-Anbiyaa`
[21]: 73)
Nabi Yaqub menyeru umat manusia agar menyembah Allah dan bertakwa
kepada-Nya. Ia juga menyeru umatnya agar taat melaksanakan shalat, membayar
zakat, dan gemar berbuat kebajikan.
Selama menjalankan tugas dakwah, Nabi Yaqub sering menolong
kaumnya. Kelembutan hati Yaqub membuat kaumnya simpati kepadanya. Mereka banyak
yang mengikuti ajaran Nabi Yaqub. Nabi Yaqub wafat di Hebron, Palestina.
Hikmah yang dapat diambil
Kita bisa memetik pelajaran berharga dari kisah Nabi Yaqub AS. Ia
mampu bersikap bijaksana untuk menyelamatkan keretakan persaudaraan antara
kakak-adik.
Selain itu, sebagai hamba Allah kita harus taat kepada-Nya,
memiliki ilmu dan wawasan yang luas, bermanfaat bagi orang lain, serta
berakhlak mulia. Tujuannya, agar kita bisa sukses dan disukai banyak orang.Semoga cerita ini dapat bermanfaat
bagi kalian semua.