Merupakan Nabi Allah yang ditugaskan berdakwah kepada
Bani Israil di Palestina. Ia adalah putra satu-satunya Nabi Zakaria As yang dIlahirkan saat orang tuanya sudah berusia lanjut. Ibunya yang
bernama Isya adalah saudara perempuan Hannah yang merupakan istri Imran dan ibu
dari Maryam. Sejak usia dini Yahya sudah diajari dan hafal ajaran- ajaran yang
terkandung dalam kitab Taurat. Nabi Yahya hidup sekitar sekitar 1 SM - 31 SM.
|
Masjid Nabi Yahya |
Ia membantu ayahnya berdakwah dengan mengingatkan kaumnya dan para pemimpin
Bani Israil yang melanggar hukum Taurat. Nama Yahya merupakan pemberian
langsung dari Allah Swt. Nama itu belum pernah digunakan sebelumnya, hal
tersebut tercantum dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 7.
Keshalehan Nabi Yahya sudah terlihat sejak maa anak-anak, Abdullah bin al
Mubarok mengatakan : Ma’mar mengatakan bahwa suatu ketika ada seorang anak yang
mengatakan kepada Yahya bin Zakaria,”Mari
kita bermain bersama.” Lalu Yahya menjawab,”Sesunguhnya kita diciptakan
bukan untuk bermain.”, ada yang mengatakan bahwa ini adalah maksud dari
firman Allah swt :
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
Artinya : “Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak.” (QS.
Maryam : 12)
Kelahiran
Nabi Yahya lahir saat Nabi
Zakaria sedah lanjut usia, sehingga beliau berdo'a agar diberi keturunan
oleh Allah. Kisahnya terdapat dalam AlQur'an berikut ini'
Qur'an surat Maryam : 4 - 10
4. Zakaria
berkata, Hai Tuhanku, sesungguhnya telah lemah tulangku dan telah penuh uban
di kepalaku, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau ya
Tuhanku.
5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawali (pewaris) di belakangku padahal
isteriku mandul, maka berilah aku keturunan seorang pewaris (anak-anak laki-
laki) dari sisi-Mu.
6. Yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga Yaqub dan jadikanlah dia, ya
Tuhanku seorang yang diridhai.
7. (Allah berfirman), Hai Zakaria,
sesungguhnya Kami menggembirakan engkau dengan seorang anak namanya Yahya.
Belum pernah Kami memberikan nama seperti itu sebelumnya.
8. Berkata (Zakaria),
Hai Tuhanku, bagaimana aku bisa memperoleh seorang anak, sedang isteriku
mandul dan sungguh aku sudah mencapai usia yang sangat tua.
9. Allah berfirman, Demikianlah. Tuhanmu berfirman, Hal itu mudah bagi-Ku
sungguh Aku telah menciptakanmu dahulu, sedang engkau belum jadi sesuatu.
10.Zakaria
berkata, Hai Tuhanku, adakanlah bagiku suatu tanda. Allah berfirman, Tanda
untukmu ialah bahwa engkau tidak berbicara kepada manusia tiga malam, sedang
engkau dalam keadaan sehat.
Sebelum kelahiran Yahya,
Nabi Zakaria sudah diberitahu mengenai putranya yang akan membenarkan
firman Allah Swt. mengenai kedatangan Nabi
Isa. Di kemudian hari Yahya membenarkan risalah yang dibawa nabi
Isa.
Qur'an Surat Ali Imran : 38 - 41
38. Di sinilah Zakaria
berdo'a kepada Tuhannya, katanya: "Wahai Tuhanku! Aku
mohon Karunia-Mu, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar do'a "
39. Kemudian Malaikat memanggil Zakaria,
ketika ia sedang berdiri Shalat dimihrab itu. Katanya: "Sungguh Allah
menyampaikan berita gembira kepadamu dengan dikarunia-Nya kamu dengan seorang
anak yang bernama Yahya, yang akan mengakui kerasulan Isa yang dilahirkan
dengan kalimat-Cipta"
Maksud dari Kalimat Cipta pada ayat 39 ialah: Nabi Isa yang
dilahirkan dengan firman-Nya: "Kun! Jadilah!" Tanpa bapak. Sedangkan
Orang Suci adalah orang yang dapat menahan hawa nafsu yang menjurus kepada
kejahatan.
40. Kata Zakaria: "Wahai
Tuhanku! bagaimana aku akan memperoleh anak. Sedang aku sudah tua begin,
lagipula isteriku mandul?" Firman-Nya: "Begitulah Allah berbuat
menurut kehendak-Nya.
41. Kata Zakaria:
"Wahai Tuhanku! Aku Mohon diberi tandanya! Allah berfirman: "Tandanya
Ialah engkau tidak akan dapat bercakap-cakap dengan manusia lain selama tiga
hari, kecuali dengan isyarat. Karena itu hendaklah engkau banyak-banyak memuja
Tuhanmu dan bertasbihlah pagi dan petang!"
Sifat-sifat utama yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Yahya As
Terdapat beberapa sifat-sifat kebaikan yang diperoleh nabi Yahya 'alaihissalam
dari Allah subhanahu wata'ala. Diantaranya adalah dengan diberikannya kitab
torat, diberikan ilmu hikmat sejak kecil (maksudnya, Yahya dianugerahi ilmu
agama dan cepat menerima kebaikan), kasih sayang terhadap manusia, suci dari
noda dosa, bertaqwa, tidak sombong dan durhaka, berikut ini penjelasannya dalam
Al Qur'an:
Qur'an surat Maryam : 12 - 15
12. "Hai Yahya! Peganglah teguh-teguh ajaran kitab Torat ini!".
Selanjutnya Kami anugerahkan kepadanya ilmu hikmat selagi ia masih kecil,
13. dan rasa kasih sayang dari Kami terhadap sesama manusia, suci dari noda
dan dosa, dan iapun bertaqwa,
14. serta berbakti kepada orang tuanya, lagi pula ia tidak sombong dan
durhaka.
15. Ucapan selamat dari Tuhan kepadanya pada hari ia dilahirkan, dan pada
hari ia meninggal-dunia, serta pada hari ia dibangkitkan hidup kembali."
Akhir hidup Nabi Yahya As
Banyak yang mengisahkan kematian Nabi Yahya As yang sangat
tragis, diantaranya dipenggal lehernya. Hal itu sama sekali tidak terdapat
dalam Al Qur'an, dan bagaimana mungkin seorang nabi berakhir dengan tanpa
diselamatkan oleh Allah.
Pembunuhan yang dialami Nabi Yahya adalah sesuatu yang mustahil, karena Yahya
adalah seorang Nabi yang dijaga dan dilindungi Allah swt dan berita tersebut
adalah berasal dari israiliyat dan sebagaimana kebiasaan orang-orang israil
adalah ingin merendahkan dan mengecilkan para nabi
Allah swt.
Namun demikian yang pasti bahwa didalam kisah-kisah para Nabi dengan segala
keunikan dan kesabaran mereka semua termasuk kisah Nabi Yahya didalam memikul
beban kenabian sebagai pelita umat-umatnya ada banyak pelajaran yang bisa
diambil oleh manusia, sebagaimana firman Allah swt :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ
حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ
وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Atinya : “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS.
Yusuf : 111)
Diantara hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari mereka adalah kesabaran
mereka dalam mengemban amanah risalah dan da’wah, kesabaran terhadap perlakuan
buruk kaumnya ketika mendengar da’wah mereka, kesabaran untuk tidak tergoda
oleh berbagai tarikan-tarikan dunia yang dapat menyimpangkan mereka dari jalan
risalah dan da’wah serta sifat-sifat mulia lainnya yang ada didalam diri
orang-orang mulia itu.
Tentunya Allah swt juga senantiasa memberikan pertolongan dan bantuan-Nya
kepada mereka semua ketika mendapatkan kesulitan didalam menyampaikan
risalah-risalah-Nya yang hal itu sudah menjadi janji-Nya kepada mereka
sebagaimana firman-Nya :
Yang artinya : “Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat).” (QS. Ghofir : 51 – 52)
Bagaimana Allah menolong para Rasul dan Nabinya serta orang-orang yang
bersamanya? tentunya Allah swt lebih mengetahui hal ini, karena ditangan-Nya
lah segala kebaikan dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Sementara manusia hanya dituntut untuk bisa mengambil pelajaran dari
kisah-kisah kepahlawanan mereka dan menghiasi kehidupannya dengan itu semua.
ADS HERE !!!