Perkawinan nabi
Ibrahim dengan Siti Hajar mempunyai seorang putra bernama Ismail. Dengan
isteri pertama yaitu Siti Sarah juga mendapatkan keturunan seorang
nabi. Nabi dari isteri pertama ini adalah Ishaq. Kelak nabi Ishaq juga menurunkan nabi-nabi dan pemimpin sebagaimana
janji Allah kepada nabi Ibrahim. Dalam bahasa Ibrani, Ishaq bernama
Yashak yang berarti Yadhak. Diistilahkan demikian karena ibunya tertawa
ketika mendengar khabar gembira dari malaikat yaitu hamil dimasa tua.
Tidak heran jika nabi.lbrahim mendapat predikat bapak para nabi sebab
dari bangsa Isra'il dan bangsa Arab semuanya keturunannya. Nabi yang
memimpin bangsa Isra'il dan bangsa Arab adalah keturunan nabi Ibrahim
hingga nabi besar akhir zaman yaitu Muhammad SAW.
Nabi Ishaq menurunkan nabi dan pemimpin pada bangsa Isra'il sedangkan nabi Ismail menurunkan nabi dan pemimpin bangsa Arab.
Seperti halnya nabi-nabi lainnya, maka nabi Ishaq pun diperintahkan
untuk mengajarkan cara-cara shalat, puasa, zakat dan haji serta
meninggalkan perbuatan maksiat pada kaumnya.
Kenabian Ishaq telah diterangkan dalam Al Qur'an surat An Nisaa ayat 163 yang berbunyi:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ
وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ
وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ
وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ
زَبُورًا
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
datang kemudian. Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya'kub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (An Nisa': 163)
Maksud ayat di atas ialah ketika Allah berfirman kepada nabi Muhammad
bahwa sebelum beliau, telah diturunkan pula wahyu kepada nabi-nabi
tersebut. Dengan demikian kenabian Ishaq tidak dapat diragukan
kebenarannya.
Sarah Mendapat Khabar Gembira
Sebelum kita melanjutkan kisah nabi Ishaq ada baiknya dimulai dengan
nabi Ibrahim yang kedatangan tamu ketika berada di Palestina.
Telah diterangkan pada kisah nabi Ibrahim bahwa beliau kedatangan tamu
yang mengabarkan akan datang azab pada kaum nabi Luth sekaligus
memberikan khabar gembira pada Sarah bahwa ia akan mempunyai keturunan.
Malam itu ketika mereka hendak tidur dikejutkan dengan suara ketukan
pintu. Nabi Ibrahim yang senang dengan kedatangan tamu akhirnya bangkit
dan membukakan pintunya. Ternyata ada tamu tiga orang. Dengan segera
beliau menyuruh istrinya untuk membuatkan perjamuan malam pada ketiga
tamunya.
Sambil menunggu santapan yang dimasak oleh Sarah dihidangkan, nabi
Ibrahim menanyakan keberadaan tamu itu. Katanya : "Jika boleh tahu, dari
mana tuan-tuan ini dan hendak kemana sehingga kemalaman diperjalanan,
"tanya nabi Ibrahim kepada tiga tamunya. Tamu-tamu yang menyerupai
manusia dan sebenarnya malaikat itu menjawab : "Mohon maaf kekasih Allah
jika saya mengganggu istirahat anda, "kata ketiga tamu itu. Nabi
Ibrahim terenyuh hatinya karena ia disebut kekasih Allah. Dan segera
mengetahui bahwa tamunya bukan orang jahat sebab sudah mengetahui
keberadaannya.
" Kami senang kedatangan saudara-saudara. Namun saya ingin bertanya
apakah ada keperluan hingga malam-malam begini saudara sudi ke rumah
hamba ? "tanya nabi Ibrahim kepada tamunya. Namun sebelum tamu itu
menjawab, Sarah sudah keluar dengan membawa hidangan, sehingga
perbincangan mereka terhenti.
" Mari silahkan makan, saya minta maaf karena hidangan ini mungkin tidak
sesuai dengan selera anda, "ajak nabi Ibrahim kemudian mengambil
beberapa potong roti. Namun ketiga tamunya tidak mau memakan juga.
Mereka hanya menganggukkan kepalanya saja ketika mendengar ajakan nabi
Ibrahim.
Karena tamunya tidak mau memakan hidangan itu maka membuat cemas dalam
hati nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak meneruskan makanan yang telah
dipegangnya. la menatap ketiga tamunya dengan tidak berkedip sama
sekali. Kemudian menanyakan lebih lanjut. Katanya : Mengapa tuan-tuan
tidak memakan makanan yang yang telah dihidangkan. Apakah tidak sesuai
dengan selera tuan, "tanyanya pada ketiga tamu yang sedari tadi
memandangi nabi Ibrahim dengan kagum.
" Mohon maaf, kami telah menyusahkan kalian. Aku dan teman-temanku tidak
mempunyai nafsu makan sama sekali, "kata seorang tamu yang mewakili
keduanya. Kemudian mereka meneruskan ucapannya: "Kami adalah tiga
malaikat yang diutus oleh Allah untuk mengabari kalian berdua, "katanya
kemudian.
Kami akan mengabarkan kepadamu, bahwa isteri tuan akan mempunyai anak
yang alim dan shaleh, "ujar mereka bertiga. Demi mendengar hal itu,
Sarah yang dari tadi berada di balik pintu segera menghambur pada nabi
Ibrahim.
" Benarkah aku akan mempunyai anak, sedangkan usia kami telah tua ?
"tanya nabi Ibrahim yang bersamaan dengan isterinya kepada para malaikat
itu. Mereka tidak percaya dengan khabar yang dibawa malaikat itu. Sebab
mereka mengira tidak akan mempunyai keturunan lagi dikarenakan usianya
yang sudah tua.
Namun ketiga malaikat itu meyakinkan dengan kata-kata : "Kami
menyampaikan khabar gembira yang benar kepada kalian. Janganlah kalian
termasuk orang-orang yang berputus.asa, "kata ketiga malaikat itu
berusaha meyakinkan.
Perbincangan malaikat dengan nabi Ibrahim tentang isterinya yang akan
hamil diabadikan dalam
Al Qur'an surat Al Hijr ayat 52 sampai 56:
. إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu".
. قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ
Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi
kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang
akan menjadi) orang yang alim".
. قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَىٰ أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ
Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal
usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya)
berita gembira yang kamu kabarkan ini?"
. قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْقَانِطِينَ
Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar,
maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa".
. قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat".
Mendengar berita itu, isterinya (Sarah) tertawa sebab pada usianya yang
telah lanjut baru dikaruniai anak. Meskipun demikian ia bersyukur sebab
doa yang dipanjatkan kepada Allah diterima.
Setelah mendengar khabar yang menggembirakan sekaligus menggelikan ini
Siti Sarah lari ke dalam kamarnya dan tetap tertawa. Sedangkan nabi
Ibrahim masih berbincang-bincang dengan para tamunya. ' .
Allah Maha Benar. Sebab tidak lama setelah kedatangan para malaikat itu
Siti Sarah hamil. Dalam keadaan demikian ia tetap bersyukur dan tetap
berdoa agar anak yang dikandungnya kelak mempunyai budi pekerti yang
baik.
Sesuai janji Allah anak itu lahir dengan selamat dan menjadi panutan
kaumnya. Sebab semua yang diperintahkan olehnya selalu diikuti oleh
kaumnya.
Setelah lahir anak itu diberi nama Ishaq. Sebagian ulama menerangkan
bahwa asal kata-kata Ishaq berarti tertawa. Ada pula yang mengatakan
bahwa Ishaq itu berarti tersenyum, artinya semua orang yang diberi tahu
oleh Siti Sarah akan kehamilannya sama tersenyum.
Dalam surat Hud juga telah dijelaskan mengenai khabar gembira yang dibawa malaikat pada Ibrahim, yang artinya :
"
Ketika itu isteri Ibrahim (Siti Sarah) sedang berdiri, maka
tertawalah ia ketika Allah memberi khabar gembira kepadanya, bahwa ia
akan mempunyai seorang anak yakni Ishaq akan mempunyai keturunan bernama
Ya'kub. Lalu Sarah berkata: "Hai kiranya sungguh mengherankan
benar aku akan beranak padahal usiaku dan suamiku telah tua. Malaikat
berkata: Adakah engkau melihat kekuasaan Allah ? Itulah rahmat dan
karunia-Nya kepadamu dan ahli rumah tanggamu semua. Sesungguhnya Allah
Maha Mulia Terpuji. (Hud: 71 - 73)
Allahpun berfirman dalam Al Qur'an surat Shood ayat 45 sampai 47 :
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ
Artinya: Perhatikanlah riwayat hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishaq, dan
Ya'kub. Semuanya mempunyai kekuatan-kekuatan yang hebat dan pemandangan
luas. Kami mensucikan mereka dengan kesucian yaitu mengingat Kami dan
kampung akherat. Sesungguhnya mereka itu, pada sisi Kami termasuk
golongan orang-orang baik.
Sudah jelas bagi kita jika menilik firman di atas bahwa nabi Ibrahim dan
semua keturunannya mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah. Sebab
mereka tidak pernah melakukan perbuatan maksiat sedikitpun, Dan
diterangkan pula bahwa nabi Ishaq mempunyai keturunan yang akan menjadi
nabi dan pemimpin bangsa Israil.
Demikianlah kisah nabi Ishaq yang mempunyai kepribadian seperti ayahnya.
Nabi Ishaq adalah nabi yang menunjukkan sifat ramah tamah pada kaumnya,
sehingga tidak heran jika penduduk yang dipimpinnya segan padanya.
Beliau wafat pada usia 170 tahun. Sedangkan ayahnya (nabi Ibrahim) wafat
pada usia 175 tahun dan ibunya (Siti Sarah) wafat pada usia 127 tahun