Bagi kita umat Islam sangatlah penting untuk mengetahui
sejarah hidup Nabi Muhammad SAW,
sehingga kita dapat lebih mengenal beliau lebih dalam. Beliau sendiri
adalah anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muttalib setelah menikah
dengan Aminah binti Wahab. Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12
Rabi’ul Awwal di tahun gajah yang jatuh pada hari senin. Sayangnya ayah
beliau meninggal saat Nabi Muhammad SAW belum dilahirkan dengan demikian
beliau lahir dalam keadaan yatim.
Masa kecil Nabi Muhammad SAW diasuh oleh keluarganya
Selama empat tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, beliau disusui
oleh Halimah as-Sa’diyah dan selama itu pulalah beliau tinggal
bersamanya di desa Bani Sa’ad yang menjadi berkelimpahan dengan
kedatangan Nabi Muhammad SAW. Namun pada usia menjelang 5 tahun ibu susu
beliau secara tiba-tiba mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibu
kandungnya. Hal tersebut disebabkan karena keanehan yang dialami oleh
beliau saat Nabi Muhammad SAW didatangi oleh 2 orang laki-laki
berpakaian semua putih yang melakukan sesuatu pada dada Nabi Muhammad
SAW setelah mereka membaringkannya. Anehnya tidak terjadi apa-apa
setelah peristiwa tersebut, namun tetap saja Halimah as-Sa’diyah merasa
khawatir.
Pada saat umur 6 tahun ibu Halimah as-Sa’diyah meninggal mendadak
karena sakit saat sedang berada dalam perjalanan mengunjungi makam
suaminya. Karena itulah setelahnya beliau diasuh oleh Abdul-Muttalib
yang adalah kakek beliau. Dalam
sejarah hidup Nabi Muhammad SAW,
beliau terus bersama disana selama 3 tahun sampai kakenya meninggal.
Setelahnya beliau di tinggal bersama Abu Thalib yang adalah paman beliau
yang adalah seorang pedagang.
Pernikahan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanannya
Nabi Muhammad SAW diajarkan untuk berdagang oleh pamannya dan beliau
disuruh untuk menemui Siti Khadijah agar dapat membawa barangnya untuk
dijual sebab mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Untunglah Siti Khadijah setuju saat Nabi Muhammad SAW mengungkapkan
keinginannya sehingga beliau dapat pergi ke Syam dan mendapatkan
keuntungan sangat besar yang bahkan belum pernah didapatkan oleh orang
lain sebelumnya.
Siti Khadijah sangat senang dan mengagumi Nabi Muhammad SAW setelah
hal tersebut. Apalagi dilihatnya bahwa beliau adalah sosok yang sopan,
jujur dan ramah, karena itulah segera saja cinta tumbuh dari kekaguman
tersebut dan mereka pun menikah. Mereka dikaruniai enam orang anak yaitu
Zainab, Ummu Kaltsum, Fatimah, Abdullah, Ruqayyah, dan Qasim, namun
sayangnya anak laki-laki beliau semuanya meninggal saat masih anak-anak.
Kepercayaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
Saat dinding Ka’bah rusak karena diterjang banjir, banyak kaum Quraisy
yang bekerja untuk memperbaikinya. Namun setelah semuanya selesai
terjadilah perselisihan antar clan dikarenakan mereka semua ingin
menjadi clan yang membawa Hajar al-Aswad untuk dikembalikan ketempat
sebelumnya. Karena tidak dapat diselesaikan dan hampir saja terjadi
pertempuran akhirnya mereka memutuskan bahwa siapapun yang pertama kali
datang memasuki pintu Masjid maka orang itulah yang berhak memutuskan
siapa yang akan membawa Hajar al-Aswad untuk dikembalikan ketempat
sebelumnya.
Dalam
Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW mencatat ternyata
keesokannya Nabi Muhammad SAW lah yang pertama kali datang memasuki
pintu Masjid maka beliaulah yang berhak memutuskan siapa yang akan
membawa Hajar al-Aswad untuk dikembalikan ketempat sebelumnya. Semua
clan kaum Quraisy pun setuju karena mereka tahu bahwa beliau adalah
orang bijaksana dan dapat dipercaya. Akhirnya beliau menaruh Hajar
al-Aswad dalam surbannya dan meminta para tetua clan untuk membawanya
bersama-sama sementara beliau yang mengangkat dan mengembalikannya ke
tempat semula. Karena peristiwa ini maka beliau mendapat julukan Al-Amin
karena beliau adalah orang yang dipercaya.
Ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam
Setelah
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu maka jelaslah bahwa ia harus
mengajak umat islam untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Ia lalu
mengajak seluruh anggota keluarganya secara diam-diam sebelum akhirnya
memberanikan diri untuk mengajar secara terbuka setelah 3 tahun
bersembunyi.
Namun karena kegiatannya dalam mengajar, Nabi Muhammad SAW dan para
pengikutnya dihina dan dianiaya sampai hampir mati. Sehingga akhirnya
pengikut beliau terpaksa untuk hijrah ke Ethiopia. Disana mereka malah
disambut dengan senang hati dan malah diberi perlindungan sementara Nabi
Muhammad SAW masih berada di Mekkah. Nabi Muhammad SAW masih tetap
menyebarkan agama Islam sampai dapat menarik para pembesar kaum Quraisy
untuk masuk ke dalam agama Islam.
Tercatat dalam Sejarah Hidup Nabi Muhammad, ketika beliau pergi ke
Thaif untuk mengajarkan agama islam. Namun beliau tidak dapat membujuk
bani Tsaqif disana dan diusir dengan dilempari batu. Setelah kembali ke
Mekkah terjadilah peristiwa yang dikenal dengan nama Isra’ Mi’raj
yang makin menguatkan iman Nabi Muhammad SAW untuk tidak henti-hentinya
menyebarkan agama Islam. Beliau juga merasa mendapatkan kekuatan lebih
setelah peristiwa tersebut.
Akhirnya Nabi Muhammad SAW terus-menerus menyebarkan agama Islam
sampai berhasil mengajak orang-orang Yatsrib untuk masuk Islam, beliau
pun akhirnya pindah ke Yatsrib dan membangun angkatan perangnya untuk
menyerang Mekkah. Setelah beberapa pertempuran besar yang terjadi
akhirnya Mekkah berhasil direbut dan kemenangan untuk Nabi Muhammad SAW
berbuah manis dan tugas beliau sudah selesai.
Akhirnya saat selesai haji wada pada tahun 11 Hijriyah yaitu pada
tanggal 12 Maulud yang jatuh pada hari hari Senin Nabi Muhammad SAW
tutup usia dengan meninggalkan Al-Qur’an serta As-SUnnah untuk umatnya.
Beliau pun menerima wahyunya yang terakhir yang menggenapi seluruh tugas
kerasulannya. Beliau dimakamkan di kota Madinah.