Nabi Sulaiman As adalah salah seorang putra Nabi Daud. Nabi
Sulaiman sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasannya sejak berusia sebelas
tahun. Di tahun itu telah tampak padanya kepandaian berfikir, ketajaman otak
dan ketelitian dalam mengambil dan mempertimbangkan sebuah keputusan.
|
Kisah Nabi Sulaiman As |
Setelah Sulaiman cukup umur dan ditinggal oleh ayahandanya, Alloh
mengangkatnya sebagai Rosul dan Nabi dan diangkatnya sebagai raja di kerajaan
Israil. Sulaiman bukan hanya berkuasa atas manusia, akan tetapi seluruh makhluk
baik binatang dan jin. Nabi Sulaiman dapat memahami bahasa seluruh binatang.
Nabi Sulaiman memiliki istana yang sangat megah dan indah. Istana tersebut
dibangun secara bergotong royong oleh para jin, binatang dan manusia.
Dinding kerajaannya terbuat dari
batu pualam, sedangkan tiang dan pintunya terbuat dari tembaga dan emas,
atapnya terbuat dari perak dan hiasan ukirannya dari intan dan mutiara, pasir,
berlian. Taman di kerajaan ditaburi oleh mutiara dan lain sebagainya.
Nabi
Sulaiman dan Ikan Paus
Suatu ketika Nabi sulaiman berjalan untuk mengelilingi dan melihat semua
kaum di daerah kekuasaannya. Saat itu Nabi Sulaiman melihat di pinggir pantai
ada seekor ikan paus yang besar terdampar. Nabi Sulaiman bertanya: “Wahai ikan
paus sedang apakah engkau disini?”
Kemudian ikan paus menjawabnya, “Saya sedang mengambil rizki apa yang telah
menjadi hakku hari ini dari Alloh.” Nabi Sulaiman berkata,”Saya mengundang kamu besok untuk makan bersama
teman-temanmu.” Ikan paus menjawabnya,” Saya akan datang di waktu yang sama
tanpa bersama teman-temanku.”
Di hari besoknya Nabi
Sulaiman menyediakan makanan yang sangat banyak, dalam kisahnya panjang
prasmanan yang disediakan sepanjang 10 km, setelah waktunya tiba, muncullah
ikan paus tersebut dan berkata, “Saya hadir memenuhi undanganmu wahai Nabi
Sulaiman.”
Kemudian Nabi Sulaiman
mempersilahkan ikan paus tersebut untuk menyantap hidangan yang telah
dipersiapkan.
Saat itu Nabi Sulaiman kaget
dan heran ketika ikan paus tersebut melahap semua makanan yang telah disediakan
dengan seketika dan berkata,”Mana lagi ya Sulaiman? Nabi Sulaiman
bertanya,”Kamu sudah memakan sangat banyak dan masih meminta lagi?”
Jawab Nabi Sulaiman dengan
terheran-heran “Wahai Nabi Sulaiman, engkau sudah menutup rizkiku dari Alloh
hari ini dan engkau telah berjanji untuk memberi rizki yang sama, ketahuilah
wahai Sulaiman, sunguh makanan yang engkau sediakan hari ini tidak cukup untuk
makan pagiku.”
Mendengar perkataan ikan paus tersebut seraya berdo’a kepada Alloh
sesungguhnya Engkau maha pemberi rizki, hanya kepadamulah yang berkuasa atas
segalanya. Hamba adalah orang yang lemah dan tidak berdaya dimuka bumi ini
melainkan dengan kekuasaan-Mu.
Nabi Sulaiman dan Semut
Salah satu mukjizat Alloh yang diberikan kepada Nabi Sulaiman yaitu dapat
berkomunikasi dengan binatang. Pada suatu hari, rombongan Nabi Sulaiman akan
menuju lembah Asgalan. Rombongan tersebut diantaranya Nabi Sulaiman dan para
umatnya, malaikat, jin dan binatang-binatang.
Di pertengahan jalan, Nabi Sulaiman memerintahkan rombongannya untuk
berhenti. Nabi Sulaiman berkata,”Berhentilah sejenak, kita memberi waktu
kepada makhluk Alloh untuk berlindung diri.” Umat bertanya,”Wahai Nabiyulloh,
mengapa kita tiba-tiba berhenti di pertengahan jalan?.”
Kemudian Nabi Sulaiman menjawab, “Di depan ada lembah semut, yang mana
didalamnya terdapat jutaan semut, maka aku akan memberi tahu mereka untuk
berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita.”
Nabi Sulaiman mendengar dan berdialog kepada raja semut dari jarak yang
sangat jauh. Nabi Sulaiman meminta kepada raja semut agar semua pasukan semut
tersebut berlindung diri. Mendengar perkataan Nabi Sulaiman, maka raja semut
menyeru kepada seluruh pasukannya untuk berlindung.
Setelah semua semut berlindung, kemudian perjalanan rombongan Nabi
Sulaiman kembali dilanjutkan. Raja semut memberi pujian kepada Nabi
Sulaiman, karena sarang yang digunakan tempat tinggal oleh semut tidak rusak
sama sekali. Sungguh Dialah raja diatas segala raja.
Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang sholeh. Beliau sangat berwibawa dan
di beri mukjizat untuk dapat memahami bahasa binatang dan menundukkan jin,
sehingga sangat disegani oleh para kaumnya.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengundang semua bala tentaranya yang terdiri
dari manusia, jin dan semua binatang. Semua macam binatang menghadiri undangan
tersebut, setelah di periksa ternyata ada satu jenis binatang yang tidak
memenuhi undangan Nabi Sulaiman, yaitu burung hud-hud.
Burung hud-hud adalah mata-mata Nabi Sulaiman yang bertugas untuk mencari
semua informasi tentang kejadian-kejadian yang harus di ketahui Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman sedikit jengkel akan ketidak hadiran burung hud-hud dan
bertanya,”Dimana keberadaan burung hud-hud, mengapa belum hadir juga, padahal
ada tugas baru yang harus dikerjakan, yakni mencari sumber mata air baru.”
Semua terdiam tak ada yang berani menjawab.
Setelah Nabi Sulaiman berhenti berbicara, maka datanglah burung hud-hud
dengan nafas yang tersengal-sengal, nampaknya habis terbang dengan kencang.
Burung hud-hud menghampiri Nabi Sulaiman dan berkata,”Mohon ampun baginda
raja, aku baru saja mengadakan perjalanan panjang dan aku menemukan sebuah
negri dimana negri tersebut sangat subur, akan tetapi ratu dan rakyatnya
menyembah matahari.”
Mendengar cerita burung hud-hud, Nabi Sulaiman kurang percaya. Untuk
menyatakan kebenaran tersebut Nabi Sulaiman memerintahkan kepada burung hud-hud
untuk mengirimkan surat kepada ratu di negri tersebut. Negri itu bernama negri
Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis.
Kemudian burung hud-hud kembali ke negri Saba untuk menyampaikan surat.
Surat tersebut sengaja dijatuhkan tepat mengenai kepala Balqis yang sedang
tidur.
Ratu Balqis terbangun dan membaca surat tersebut. Bunyi dari surat tersebut
adalah Surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya suratnya berbunyi,
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Artinya :“Dengan nama
Alloh yang maha pemurah lagi maha penyayang
Janganlah kalian sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang
yang berserah diri.” (QS. An-Naml: 30-31). Begitulah pembukaan dari surat
tersebut.
Dalam surat tersebut Nabi Sulaiman juga mengajak agar tidak menyembah
matahari dan berserah diri kepada Alloh. Kemudian Ratu Balqis mengadakan
perkumpulan dengan para mentrinya untuk membahas masalah ungkapan Nabi Sulaiman
tersebut.
Hasil perkumpulan tersebut akhirnya Ratu Balqis bersepakat untuk menyiapkan
panglima pilihan untuk mengawalnya ke kerajaan Nabi Sulaiman. Mendengar kabar
tersebut burung hud-hud kembali ke Nabi Sulaiman dan menceritakan bahwa akan
datang panglima perang dan Ratu Balqis ke kerajaan.
Mendengar cerita burung hud-hud, maka Nabi Sulaiman mengutus kepada para
prajuritnya dari semua golongan baik dari manusia, jin maupun binatang. Nabi
Sulaiman mengutus untuk memindahkan kerajaan Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman.
Akhirnya para jin memindahkan kerajaan Balqis tepat di hadapan Nabi Sulaiman
ketika itu juga. Nabi Sulaiman pun bersujud atas kekuasaan Alloh.
Setibanya Ratu balqis di kerajaan Nabi Sulaiman, Balqispun terkagum-kagum
akan kemegahan dan keindahan istana Sulaiman. Kemudian Nabi Sulaiman mengajak
Ratu Balqis untuk mengelilingi istana. Pada waktu itulah Nabi Sulaiman mengajak
Ratu Balqis dan para pengikutnya untuk beriman kepada Alloh.
Ratu Balqis seketika membaca Syahadat dan memeluk agama islam beserta
pengikutnya. Untuk menyempurnakan keimanan, Ratu Balqis akhirnya dinikahi oleh
Nabi Sulaiman dan kerajaannya disatukan antara Kerajaan Saba dan Kerajaan
Sulaiman.
Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut
Pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan jamuan makan kepada para tamu
kenegaraan. Di tengah-tengah riuhnya makan malam, datanglah seorang pemuda yang
tak dikenal secara tiba-tiba. Pemuda tersebut memandangi semua tamu satu
persatu dengan tatapan yang tajam dan menggetarkan hati bagi yang
dipandanginya.
Setelah memandangi satu persatu, pandangan pemuda tersebut berakhir kepada
si fulan dengan lama, si fulan pun bergetar dan merinding. Kemudian pemuda
misterius tersebut pergi entah kemana. Tak ada seorangpun yang mengetahui arah
kepergiannya.
Setelah suasana tenang, maka si fulan menanyakan hal tersebut kepada Nabi
Sulaiman,”Waha Nabi Sulaiman siapakah pemuda tersebut?” Nabi Sulaiman
menjawab,”Pemuda itu adalah malaikat maut yang akan mencabut nyawa salah
seorang yang ada di sini.”
Kemudian si fulan mengira bahwa yang akan dicabut nyawanya adalah dia. Si
fulan memohon kepada Nabi Sulaiman agar memindahkan dirinya dari tempat jamuan
tersebut. Nabi Sulaiman mengutus kepada angin untuk memindahkan si fulan ke
negri india.
Setelah kepergian si fulan dari tempat tersebut, pemuda datang ke tempat
jamuan dan menanyakan kepada Nabi Sulaiman, “Kemana perginya si fulan?” Nabi
Sulaiman menceritakan yang sebenarnya dan memberi tahu bahwa si fulan berada di
india bersamaan dengan hembusan angin kencang.
Kemudian Nabi Sulaiman bertanya kepada malaikat maut yang menjelma sebagai
pemuda tersebut, “Ada apa dengan si fulan?”. Pemuda tersebut menjawabnya,
“Sesungguhnya Alloh telah menggariskan kematian si fulan saat ini juga di
India.” Maka pemuda tersebut segera menjalankan perintah Alloh untuk mencabut
nyawa si fulan di India.
Nabi Sulaiman Wafat
Suatu ketika Nabi Sulaiman memantau para jin yang sedang bekerja. Ia terus
memantau para jin dalam bekerja. Jin-jin yang bekerja pun tidak berani menolehkan
pandangannya ke arah Nabi Sulaiman. Saat itu malaikat maut menghampiri Nabi Sulaiman dan mencabut nyawanya.
Nabi Sulaiman wafat dalam
keadan berdiri disangga oleh tongkatnya sehingga para jin yang bekerja tidak
mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.
Alloh memerintahkan kepada rayap agar memakan tongkat Nabi Sulaiman. Setelah
berhari-hari tongkat Sulaiman habis dimakan rayap, kemudian Nabi Sulaiman
tersungkur ke tanah. Para jin yang bekerja menghentikan pekerjaannya dan
menghampiri Nabi Sulaiman.
Kematian Nabi Sulaiman banyak tanda-tanda keajaiban. Hal ini karena
kekuasaan Alloh. Dalam kejadian tersebut menandakan bahwa makhluk ghoib tidak
mengetahui hal yang ghoib. Yang mengetahui hanyalah Alloh.
Demikianlah kisah perjalanan hidup Nabi Sulaiman yang dilimpahkan nikmat
yang banyak, akan tetapi tetap taat kepada Alloh. Banyak kejadian-kejadian yang
dapat dijadikan pelajaran ketika meninggalnya Nabi Sulaiman. Hal ini terdapat
dalam surat Saba’ ayat 14.
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ
إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ
تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا
لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Artinya : Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa
kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan
tetap dalam siksa yang menghinakan.