Pada awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik,
mekanik, dan elektronik untuk
merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an,
sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja
telah dikembangkan, di mana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi
ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang
didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam
pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin
faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir
abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik
pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep
gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu
hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui
medium kabel, seperti halnya suara.
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama
kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme
pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah
digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi.
Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses mengubah
gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal
yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu
yang monokrom
(hitam-putih) maupun berwarna. Kata
"televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε,
"jauh") dari bahasa Yunani dan visio
("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga
televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
media visual/penglihatan.”
Penggunaan
kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi",
ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi
disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV
(dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual
secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat
itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun
institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan.
Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD
dan kini cakram Blu-ray,
juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran
serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat
diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Walaupun terdapat bentuk televisi
lain seperti televisi
sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan
adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem
penyiaran radio yang dikembangkan sekitar tahun
1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk
memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi.
Penyiaran TV
biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF
dalam jalur frekuensi yang
ditetapkan antara 54-890 megahertz. Kini
gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi
keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV
dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi
belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi
penyiaran digital.
Sebuah kotak
televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima
dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak
memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya
televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan
teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.)
ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga
digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan
pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu
berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
berbagai sumber .
ADS HERE !!!