Nabi Isa As
putra Maryam, Ia bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam. Nabi Isa a.s. diutus Allah Swt. sebagai nabi dan
rasul. Ia lahir tanpa ayah, tetapi bukan karena hasil zina. Sejak masih bayi,
ia berperilaku lain dari teman sebayanya. Pada usia 12 tahun, ia
menuntut ilmu dengan menghadiri diskusi para ulama di Baitulmakdis. Pada
usia 30 tahun, ia menerima tugas kenabian di Bukit Zaitun. Ketika itu
ia sedang beribadah bersama ibunya dan dikelilingi oleh malaikat. Maryam
sudah tahu bahwa putranya akan mendapat tugas kenabian ketika hal itu
diberitahukan kepadanya. Setelah menerima wahyu berupa Injil, ia memaklumkan kerasulannya kepada Bani Israil. Namun, para
pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa membuktikan
kerasulannya.Ia menunjukkan sejumlah mukjizat yang memperkuat
dakwahnya. Al-Qur'an menegaskan bahwa Isa sama sekali tidak memiliki
sifat ketuhanan, dan bukan "putra Tuhan." Islam menolak gagasan
trinitas, yang menganggap Isa sebagai Tuhan. Nabi Isa hanya mengaku diri sebagai nabi dan rasul, dan tidak
pernah sebagai Tuhan. Ia malah percaya kepada Allah Swt., pencipta alam
semesta, termasuk pencipta dirinya.
KELAHIRAN NABI ISA .AS
Usia kandungan Maryam semakin dekat pada hari kelahiran. Maryam keluar
dari daerah pengasingannya untuk menyelamatkan diri serta bayi yang
dikandungnya. Maryam semakin merasakan gerak bayi dalam kandungannya.
Geraknya semakin lama semakin kuat. Karena merasa sakit, Maryam
membaringkan diri. Pada saat itulah lahir seorang anak dari rahimnya.
Bayi ini adalah Isa bin Maryam.
BAITULLAHAM
Setelah melahirkan, Maryam merasa lapar dan haus. Ia menggoyang-
goyangkan pohon kurma lalu memakan buah kurma yang
terjatuh, dan minum air sungai yang mengalir dekat pohon kurma tempatnya
bersandar. Ia bersyukur kepada Allah Swt. karena diberi kemudahan
ketika melahirkan putranya. Tempat kelahiran Isa disebut Baitullaham
(Bethlehem), yang berarti "tempat lahir". Kota ini terletak sekitar 9,5
km di selatan Yerusalem. Ketika Nabi Isa lahir, Israil dijajah oleh
bangsa Romawi.
BAYI PANDAI BICARA
Beberapa hari setelah kelahirannya, Nabi Isa dibawa pulang ke kampung
ibunya. Orang kampung berdatangan melihat putra Maryam. Mereka
mencemoohkan Maryam karena membawa bayi tanpa ayah. Mereka menuduhnya
berbuat zina, padahal ia berasal dari keluarga baik- baik. Maryam tidak
menanggapi tuduhan itu, tetapi memberi isyarat kepada bayinya.
Tiba-tiba, bayinya menjawab bahwa tuduhan itu tidak benar. Jawaban ini
berhasil membungkam mulut mereka. Begitulah Allah Swt. memperlihatkan
kekuasaan-Nya. Nabi Isa dikhitan pada usia 8 hari, sesuai dengan syariat
para nabi sejak Nabi Ibrahim.
HAMBA TUHAN
Maryam lahir dari keluarga Imran. Maryam berarti " tidak bercela," juga
bisa berarti "hamba Tuhan." Ia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah ayahnya
meninggal. Ketika berada di sebuah mihrab, Maryam didatangi oleh seorang
malaikat untuk memberinya seorang putra suci. Maryam terkejut karena ia
tidak pernah disentuh oleh laki-laki. Ia khawatir akan dicemoohkan jika
ternyata ia hamil. Ketika kandungannya semakin besar, ia menjauhkan
diri dari Baitulmakdis. Ia pindah ke desa kelahirannya, Nasirah
(Nasaret). Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami.
HERODUS
Orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai pemuda yang cerdik, pintar,
berani, tegas dalam membela kebenaran, dan tidak pernah tunduk dalam
menghadapi kebatilan. Sikap dan pendirian ini diketahui oleh Raja
Herodus yang berkuasa di Palestina. Ia menganggap Nabi Isa sebagai musuh
utama yang bisa mengancam kedudukannya. Herodus pun memutuskan untuk
membunuh Nabi Isa. Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam. Oleh
karena itu, Maryam segera menyelamatkan putranya dengan mengungsi ke
Mesir. Maryam dan Nabi Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun. Setelah
Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan ibunya kembali ke Palestina. Mereka
menetap di Nasirah (Nasaret). Sebutan " Nasrani" (orang dari Nasirah),
yakni pengikut Nabi Isa, berasal dari nama tempat ini.
BUKIT ZAITUN
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa a.s. sering pergi ke luar rumah untuk
mengasingkan diri dari keramaian, membersihkan nurani, dan mencari
pencerahan jiwa. Ketika menuju ke Bukit Zaitun, Nabi Isa jatuh terduduk
dekat sebuah batu besar. Tiba-tiba ada yang datang menghampirinya, lalu
memintanya menjadikan batu besar itu roti. Namun, Nabi Isa tidak
mengabulkannya. "Kebesaran Tuhan hanya ada pada Allah," kata Nabi Isa.
Mendengar jawaban ini, " orang" itu yakin bahwa iman Nabi Isa tetap
teguh, lalu ia pun menghilang. Nabi Isa sadar bahwa yang menghampirinya
itu adalah iblis yang berusaha menyesatkannya.
Ketika berada di Bukit Zaitun, Nabi Isa bersujud dan bersyukur karena
selamat dari godaan iblis. Tidak lama kemudian, Malaikat Jibril
mendatanginya, lalu menyampaikan tugas kenabian dan kerasulannya. Nabi
Isa menerima wahyu Allah Swt. Kepadanya, Allah Swt. menurunkan kitab
suci Injil, pembenaran kitab suci sebelumnya (Taurat), dan
nubuat tentang akan turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw. yang
disebut Ahmad.
DAKWAH NABI ISA .AS
Nabi Isa a.s. mulai berjuang menyiarkan ajaran Allah Swt., membeberkan
kesalahan para pemuka agama Yahudi, dan menyadarkan mereka tentang
penyimpangan mereka dari ajaran Nabi Musa. Karena itu, ia berseru kepada
Bani Israil agar mereka mematuhi perintah dan menjauhi larangan Allah
Swt. Ia berdakwah supaya mereka bertobat, yakni kembali ke
jalan benar yang telah dirintis oleh para nabi sebelumnya. Namun,
dakwah Nabi Isa mendapat perlawanan dengan berbagai fitnah dan ejekan.
Mereka memintanya untuk membuktikan kenabian serta kerasulannya dengan
maksud untuk menghilangkan pengaruh dan wibawanya. Nabi Isa menunjukkan
beberapa mukjizat kepada mereka, tetapi tetap saja ada yang tidak
percaya.
MUKJIZAT NABI ISA .AS
Nabi Isa a.s. dikaruniai oleh Allah Swt. beberapa mukjizat, antara lain
menghidupkan orang yang meninggal, menerima wahyu kitab Injil,
menurunkan hidangan dari langit, menyembuhkan sejumlah penderita
penyakit serta orang gila, memulihkan orang pincang menjadi berjalan
serta orang bisu menjadi berbicara, memelekkan orang buta sejak lahir,
dan membuat burung hidup dari tanah liat.
TANAH MENJADI BURUNG
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
dengan seizin Allah.
HIDANGAN DARI LANGIT
Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Isa a.s. dan para al- hawariyyun merasa
lapar dan dahaga. Untuk menenangkan dan meningkatkan iman para
pengikutnya, Nabi Isa berdoa agar Allah Swt. menurunkan nikmat- Nya.
Doanya dikabulkan. Hidangan makanan dari langit merupakan
bukti nyata kekuasaan Allah Swt. dan kenabian Isa. Mereka menikmati
hidangan tersebut dan bersyukur atas rahmat-Nya.
AL-HAWARIYYUN
Nabi Isa a.s. memiliki beberapa sahabat, murid, dan pengikut setia yang
disebut al- hawariyyun. Mereka meyakini dakwah Nabi
Isa, berhati bersih, dan beriktikad baik untuk membela serta membantu
perjuangan Nabi Isa. Sebagian dari al- hawariyyun berasal dari keluarga
nelayan seperti Syim'un, Adrius, Ya'qub, dan Yuhanna. Ada juga yang
berasal dari keluarga pencuci pakaian, yaitu Lukas, Thomas, Markus,
Yuhanna, dan beberapa saudaranya yang masih kecil. Mereka mempercayai
ajaran Nabi Isa dan mendapatkan pelajaran darinya.
YUDAS
Salah satu pengikut Nabi Isa a.s. berkhianat. Dengan tuduhan palsu, ia
mengadu kepada penguasa Romawi bahwa Nabi Isa akan memberontak dan
menggulingkan penguasa. Atas petunjuk dari si pengkhianat (Yudas),
tentara Romawi mengepung tempat persembunyian Nabi Isa bersama
murid-muridnya. Dalam keadaan berbahaya itu, Allah Swt. menyelamatkan
Nabi Isa. Nabi Isa tidak disalibkan dan tidak pula dibunuh, tetapi Allah
Swt. mengangkatnya.
Allah S.W.T menyerupakan wajah Yudas
serupa dengan Nabi Isa setelah Ia mengangkat Nabi Isa, Dengan keadaan yang
serupa itu yudas pun ditangkap oleh pasukan romawi yang kemudia disaliblah
yudas oleh bangsa romawi tersebut